Jumat, 12 Oktober 2012

Teori Motivasi

TEORI TEORI MOTIVASI

1.1  Pengertian
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.

1.2 Teori-teori motivasi
  • Teori Insentif: Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.
  • Dorongan Bilogis: Dalam hal ini yang dimaksud bukan hanya masalah seksual saja. Termasuk di dalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat mencipum bau masakan favorit Anda. Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.
  • Teori Hirarki Kebutuhan: Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.
  • Takut Kehilangan vs Kepuasan: Teori ini mengatakan bahwa apda dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan demi kempuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji. Ada juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan, dan ini termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat dibanding meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.
  • Kejelasan Tujuan: Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan)

A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
 








• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.

B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a.       karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b.      karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c.       Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d.      Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
  1. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
  2. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
  3. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
  4. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

E. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
 yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)

F. Clayton Alderfer ERG
 Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.  

G. Hubungan Motivasi dengan Perilaku

Handoko (1992), menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu tenaga yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasi tingkah laku. Lewin (dalam Petri, 1981) mengungkapkan bahwa perilaku merupakan fungsi dari faktor personal dan faktor lingkungan dalam pengertian bahwa perilaku itu timbul karena adanya dorongan faktor internal dan kekuatan faktor eksternal. Sementara itu Watson (dalam As’ad, 1982) menegaskan bahwa perilaku pada dasarnya bersifat mekanistis, yaitu timbulnya disebabkan karena adanya stimulus. Perilaku dipandang sebagai reaksi atau respons terhadap suatu stimulus.
Woodhworth (dalam Petri, 1981) mengungkapkan bahwa perilaku terjadi karena adanya motivasi atau dorongan (drive) yang mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai. Karena tanpa dorongan tadi tidak akan ada suatu kekuatan yang mengarahkan individu pada suatu mekanisme timbulnya perilaku. Dorongan diaktifkan oleh adanya kebutuhan (need), dalam arti kebutuhan membangkitkan dorongan, dan dorongan ini pada akhirnya mengaktifkan atau memunculkan mekanisme perilaku. Lebih lanjut dijelaskan bahwa motivasi sebagai penyebab dari timbulnya perilaku menurut konsep Woodworth (dalam As’ad, 1982) mempunyai 3 (tiga) karakteristik, yaitu : (a) intensitas; menyangkut lemah dan kuatnya dorongan sehingga menyebabkan individu berperilaku tertentu; (b) pemberi arah; mengarahkan individu dalam menghindari atau melakukan suatu perilaku tertentu; dan (c) persistensi atau kecenderungan untuk mengulang perilaku secara terus menerus.
Pandangan lain dikemukakan oleh Hull (dalam As’ad, 1982) yang menegaskan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh motivasi atau dorongan oleh kepentingan mengadakan pemenuhan atau pemuasan terhadap kebutuhan yang ada pada diri individu. Lebih lanjut dijelaskan bahwa perilaku muncul tidak semata-mata karena dorongan yang bermula dari kebutuhan individu saja, tetapi juga karena adanya faktor belajar. Faktor dorongan ini dikonsepsikan sebagai kumpulan energi yang dapat mengaktifkan tingkah laku atau sebagai motivasional factor, dimana timbulnya perilaku menurut Hull adalah fungsi dari tiga hal yaitu : kekuatan dari dorongan yang ada pada individu; kebiasaan yang didapat dari hasil belajar; serta interaksi antara keduanya.
Berdasarkan uraian di atas, konsep motivasi yang dikemukakan dalam kaitannya dengan perilaku dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan suatu konstruk yang dimulai dari adanya need atau kebutuhan pada diri individu dalam bentuk energi aktif yang menyebabkan timbulnya dorongan dengan intensitas tertentu yang berfungsi mengaktifkan, memberi arah, dan membuat persisten (perilaku berulang-ulang) dari suatu perilaku untuk mengatasi atau memenuhi kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan itu sendiri.

1.3. Kesimpulan
Motivasi merupakan keinginan, hasrat motor penggerak dalam diri manusia, motivasi berhubungan dengan faktor psikologi manusia yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan, dan kepuasan yang terjadi pada diri manusia sedangkan daya dorong yang diluar diri seseorang ditimbulkan oleh pimpinan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif sehingga dapat mencapai dan mewujudkan tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia supaya mau bekerja sama secara giat sehingga mencapai hasil yang optimal. Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik dan mampu mencapai tujuannya, karena didasari oleh motivasi.



                                                        
Siswa - Siswi
 



































                                                                                                      
            Adapun Petugas yang menetap di perpustakaan tersebut berjumlah 2 (dua) orang..yang bernama  Maniati A.Md dan Hj. Siti Rupinah.

B.     Peraturan Berlaku
                   Peraturan yang berlaku di Perpustakaan SMP N. 11 Kota Bengkulu tersebut adalah :
Ø  Dalam peminjaman buku – buku paket, Biasanya bisa dipinjam sebanyak 4 / 5 buku dan dalam jangka waktu yang lama. Sekitar 1 tahun dan peminjaman buku – buku  paket tersebut hanya bisa dipinjamkan  kepada pegawai – pegawai yang menetap di sekolah tersebut beserta siswa – siswinya. Tidak boleh dipinjam sama bukan anggota.
Ø  Dalam peminjaman buku – buku bacaan, biasanya dipinjamkan sebanyak 2 buku untuk siswa – siswinya, sedangkan untuk para guru2 / pegawai disana sebanyak 4 – 5 buku dan  hanya bisa dipinjam oleh siswa – siswi disana dengan  diberikan  jangka waktu selama 3 hari dengan syarat membawa kartu anggota. Apabila terlambat mengembalikan, maka akan dikenakan sangsi berupa denda Rp 1000,- dalam setiap bukunya. Tidak boleh dipinjam sama bukan anggota.
Ø  Perpustakaan disekolah tersebut dibuka pada jam dinas (07.30 WIB) sampai jam pulang dinas ( 13.00 WIB)

C.    Sistem Layanan
         Sistem layanan yang digunakan di perpustakaan SMP N. 11 kota Bengkulu adalah system layanan Terbuka. Adapun system layanan terbuka (open access) itu adalah Suatu system yang digunakan untuk lembaga dimana pengguna langsung mencari sendiri info dengan bebas, info apa saja yang mereka butuhkan.
Ø  Kelebihan dari system terbuka adalah :
1.      Pengguna bisa mencari koleksi / info dengan sendirinya.
2.      Kartu catalog tidak mudah rusak.
3.      Hemat Tenaga
4.      Petugas akan mengetahui judul – judul koleksi apa saja yang diminati oleh pengguna.
5.      Petugas akan mengetahui koleksi apa saja yang dipinjam pengguna.
6.      Pengguna bisa mencari pengganti koleksi yang tidak ditemukan dengan koleksi yang lain.
7.      Kecil kemungkina terjadi masalah antar petugas dan pengguna.

Ø  Kekurangan dari system layanan terbuka ( Open Access ) adalah :
1.      Koleksinya cepat rusak
2.      Harus mempunyai ruangan yang besar
3.      Susunannya tidak teratur
4.      Pengguna sering kebingungan karena susunan koleksi tidak tertata rapi.

D.    Jenis Layanan
Jenis layanan yang digunakan di Perpustakaan SMP N. 11 Bengkulu tersebut adalah
Layanan Bagian Sirkulasi Umum dan layanan Bagian sirkulasi khusus dimana perpustakaan tersebut bisa memberikan manfaat berupa :
1.      Memberikan pelayanan yang prima kepada anggota
2.      Memberikan kesempatan kepada pengguna untuk dapat memanfaatkan fasilitas perpustakaan semaksimal mungkin
3.      Mengetahui identitas peminjam
4.      Terjaminnya pengembalian koleksi dalam waktu yang ditentukan
5.      Terjaganya kenyamanan
6.      Diperoleh data kegiatan
7.      Sanksi apabila terjadi pelanggaran
Biasanya setiap siswa apabila tidak ada kegiatan dan banyak tugas yang diberikan oleh guru ia memanfaatkan perpustakan sekolah untuk membaca buku. Mamabaca sangat menunjang siswa dalam pendidikan  dan mamabha pengetahuan selain itu  materi yang diberikan oleh guru dalam kegiatan proses belajar mengajar disekolah. Denganb seringnya siswa membaca di ruang perpustakaan  akan lebih berguna bagi dirinya  dalam melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah karena ia sudah tahu apayang akan diajarkan oleh guru terutama mata pelajaran bahasa Indonesia yang jumlah bukunya cukup memadai.

-          Jenis Buku yang Dipinjam
Buku-buku yang tersedia di perpustakaan sekolah sangat banyak, sehingga siswa diperbolehkan untuk meminjamnya. Salah satu buku-buku yang berhubungan dengan mata pelajaran serta buku penunjangyang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas, buku yang fiksi dan non fiksi juga tersedia siswa yang ingin membaca dan meminjam.
Dengan seringnya atau aktifnya siswa meminjam bebagai buku yang ada akan menambah berbagai ilmu untuk dirinya dalam mengejar pendididkan yang berguna bagi bangasa dan Negara.
-          Jenis buku yang dibaca
Kita ketahui bahwa bermacam-macam buku yang ada di perpustakaan sekolah membuat siswa untuk membaca berbagi jenis buku yang ada. Jenis buku yang dibaca itu apakah buku cerita maupun buku paket yang berhubungan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan membaca jenis  buku yang ada dapat memperoleh berbagai informasi yang ada.
Di perpustakaan sekolah juga bersedia Koran, majalah, kamus dan buku yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru dan personil yang lainnya dapat meminjam berbagai jenis buku yang ada untuk menunjang proses belajar di sekolah. Biasanya jenis buku yang dibaca di perpustakaan sekolah sulit juga dimengherti, terutama bagis iswa yang pengetahuannya tidak begitu luas. Apalagi buku-buku tersebut tidak begoitu diketahui oleh siswa. Jenis buku yang dibaca oleh siswa biasanya bersangkutan dengan materi yang diberikan oleh guru sebelum dan sesudahnya
Tiap pengunjung perpustakaan sekolah biasanya disediakan buku khusus bagi tamu yang kedatangannya bukan untuk meminjam buku, melainkan untuk keperluan lain seperti peninjau, penilai dan sebagainya. Buku ini sama dengan buku pengunjung dengan ditambah kolom tujuan dan maksud.
-          Frekuensi Peminjaman
Peminjaman buku diperpustakaan sekolah mempunyai prosedur yang harus dilalui bagi setiap peminjaman. Buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah bagi siswa diperbolehkan meminjasm sesuai tujuan yang ingin dicapainya. Siswa yang meminjam buku dicatat bagi pustakawan, sehungga dapat dilihat frekuensi dari peminjaman buku tersebut, misalnya frekuensi siswa yang meminjam buku yang berhubuang dengan buku bahasa Indonesia atau mata pelajaran bahasa Indonesia.
Dengan adanya prosedur tersebut peminjaman buku di perpustakaan sekolah  sehingga dapat dilihat freuensi dari peminjaman. Berapa jumlah buku yang dipinjam oleh siswa dapat dilihat dari cacatan yang ada baik dalam seminggu maupun dalam satubulan.
-          Aktivitas Membaca di Ruang Perpustakaan
Siswa yang mengunjungi perpustakaan sekolah dengan tujuan yang berbeda-beda yaitu ada yang ingin membaca di ruangan tersebut dan ada juga yang tujuannya untuk meminjam. Di lihat dari aktivitas siswa membaca di ruang perpustakaan sangat banyak, karea siswa tersebut ingin menambah wawasan dan menambah informasi yang tidak tahu manjadi tahu, membaca di ruangan perpustakaan sangat bermanfaat apabila rungan tersebut tidak rebut
-           Frekuensi Kunjungan
Mengunjungi perpustakaan sekolah sangat bermanfaat bagi siswa dan personil lainnya untuk menambah wawasan dan menunjang pendidikan. Tiap pengunjung perpustakaan biasanya disediakan buku tamu yang berguna untuk melihat frekuensi kunjungan setiap hatinya atau untuk melengkapi laporan tentang perlunya jumlah pengunjung perpustakaan.
Frekuensi kunjungan  dapat dilihat  dari buku  yang tersedia. Dalam melihat buku tamu tersebut kita ketahui berapa akali dalam satu minggu sioswa mengunjungi perpustakaan, dan berapa kali dalam sebulannya, karena tidak setiap harinya siswa mengunjungi perpustakaan. Alasan siswa untuk mengisi jam kosong, untuk membuat tugas, keinginan sendiri, disuruh oleh guru yang bersangkutan dan bermacam-macam alasan yang ada





E.     Jenis Info yang Disediakan
          Adapun jenis info yang disediakan di perpustakaan tersebut berupa buku – buku pendidikan dan bacaan. Ada juga berupa bahan non buku misalnya, peta, globe, Koran dll yang bisa digunakan sebagaimana mestinya agar bisa mempermudah para pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkannnya.

F.     Kendala / Hambatan
           Di perpustakaan SMP N. 11 Bengkulu memiliki beberapa kendala dan hambatan dalam memaksimalkan pelayanannya berupa :
1.      Kekurangan bahan pustaka atau bantuan dari dana BOS yang sedikit / tidak mencukupi dengan kebutuhan
2.      Kekurangan rak buku sehingga buku – buku yang lam disimpan di gudang.
3.      Mempunyai Box catalog tetapi tidak tersusun. Hanya sebagai pajangan saja.
4.      Hanya sebagian buku yang mempunyai nomor punggung buku.

G.    Solusi
         Adapun solusi yang di usulkan kepada perpustakaan SMPN. 11 Bengkulu adalah :
1.      Mereka berharap agar bisa mendapatkan sumbangan – sumbangan buku dari dana  BOS tetapi tidak ditentukan judulnya yang penting bisa berguna sebagai bahan bacaan.
2.      Diharapkan agar masyarakat setempat / yang tinggal didekat SMPN 11 bengkulu, bisa memberikan sumbangan buku yang masih layak dipakai guna untuk memperbanyak koleksi – koleksi buku yang ada diperpustakaan tersebut sebagai bahan bacaan.
3.      Hendaknya pemerintah bisa memberikan sumbangan dana yang berguna untuk membangun  ruang perpustakaan tersebut agar bisa lebih nyaman dan memadai supaya pembaca lebih nominal untuk datang ke perpustakaan tersebut. 




BAB III
PENUTUP

Ø    Penutup
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan perpustakaan sekolah adalah membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap guru dan siswa dengan jalan menyediakan bahan pustaka yang dapat menimbulkan minat baca dan menambah pengetahuan serta alat informasi yang sekaligus akan meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.
Perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian dari lembaga pendidikan sekolah yang berupa temapat menyimpan koleksi  bahan pustaka yang dikelolah dan diataur  secara sistematis dengan cara tetentu untuk digunakan oleh siswa dan guru sebagai sumbar informasi dalam rangka menunjang program belajar mengajar disekolah.
Tiap pengunjung perpustakaan sekolah biasanya disediakan buku khusus bagi tamu yang kedatangannya bukan untuk meminjam buku, melainkan untuk keperluan lain seperti peninjau, penilai dan sebagainya. Buku ini sama dengan buku pengunjung dengan ditambah kolom tujuan dan maksud.


Ø  SARAN
             Dengan adanya Penyuluhan ini diharapkan dapat membantu dalam memahami Pendekatan Promosi Kesehatan Untuk Perawatan Payudara Pada Masa Ibu Nifas. Dan apabila terdapat keselahan dan kekurangan pada Penyuluhan ini mohon dimaafkan karena tidak ada gading yang tak retak dan tak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan itu hanya milik sang pencipta dan kekurangan hanya milik kita semua makhluknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar