Pembangunan gedung pencakar langit
pasti dimulai dengan peletakan batu pertama. Sebuah perjalanan beribu-ribu mil
pasti dimulai dengan langkah pertama. Begitu juga dengan perjalanan dalam hidup
ini untuk meraih tujuan yang diidam-idamkan, juga dimulai dengan langkah
pertama. Dan langkah pertama untuk meraih keberhasilan tersebut adalah mengenali
diri sendiri.
Kita sadar akan keberadaan diri
kita, namun terkadang kita belum mengenal betul siapa diri kita yang
sesungguhnya. Ada saat-saat di mana kita merasa asing dengan diri kita sendiri,
terutama di saat hidup sedang diuji dengan sedikit kesusahan dan kesedihan,
atau saat kenyataan hidup yang terjadi tidak sesuai keinginan dan harapan.
Selain Tuhan, orang yang paling
mengenal diri kita adalah kita sendiri. Orang lain mungkin tahu bagaimana casing
kita, namun hanya kita sendiri yang tahu seperti apa isi yang sesungguhnya.
Kita dan hanya kita yang paling tahu diri kita sendiri. Oleh karena itu, mulai
saat ini kita harus mengenali diri sendiri dengan sebenarnya.
Apa yang harus kita kenali? Ada dua
hal yang harus kita kenali, yaitu kelebihan dan kekurangan. Setiap orang pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan. Dua hal itu tidak bisa dipungkiri
keberadaannya dan terkadang beradu kekuatan di dalam diri kita. Berfokuslah
pada kelebihan diri Anda maka hal itu akan mendatangkan kemajuan. Bila orang
lain hanya memandang kelemahan dan kekurangan kita; jangan ambil pusing, karena
sebenarnya orang itu tidak tahu apa-apa tentang kita. Andalah yang paling
berhak menentukan anggapan/persepsi terhadap diri Anda. Anda adalah hakim agung
bagi diri Anda sendiri. Kita boleh mendengar masukan atau kritikan dari orang
lain selama itu bersifat membangun dengan lapang dada, namun jika semua itu
datang dengan tujuan untuk mematahkan, membuat kita down, apatis dan
merasa rendah diri maka kita boleh memotivasi diri sendiri agar tetap tegar dan
terus belajar. Masih banyak orang lain yang bisa menilai kita secara lebih
bijak, adil dan proporsional. Dan teruslah berusaha mengenali lebih dalam diri
anda sendiri.
Setiap orang pasti punya bakat yang
menonjol yang sulit disaingi oleh orang lain. Setiap individu pasti memiliki
potensi dan keunikan sendiri-sendiri. Kadang kita bisa melakukan sesuatu dengan
mudah yang orang lain justru sulit untuk melakukannya. Kita juga sering kagum
melihat orang lain bisa melakukan sesuatu yang sulit kita lakukan.
Jadi teringat adik saya yang bungsu.
Kalau saya suruh baca buku atau menulis, dia bukannya berkata “iya”, tapi malah
langsung mengambil gitar dan bergegas ke luar. Tak berapa lama kemudian
terdengar suara: jreng…jreng…jreng…, “Mungkinkah bila kubertanya pada
bintang-bintang, dan bila kumulai merasa, rasa kesunyian…” Tapi bila ada acara
moto GP, dia duduk manis di depan tv dengan mata tak berkedip. Bahkan dia bisa
mempengaruhi kakak dan ibunya menjadi penggemar acara yang sama. Foto-foto
pembalap idolanya ia tempel di dinding kamar dan artikel-artikel tentang moto
GP berhasil dia kumpulkan sampai menumpuk. [Kenangan: ketika saya belum lama
membeli sepeda motor baru, dengan sangat terpaksa sepeda motor saya harus rusak
parah karena jatuh dikendarai adik saya yang satu ini, hehehe… Alhamdulillah
adik saya selamat, tidak apa-apa].
Adik saya ini jika melakukan hobi
tidak tanggung-tanggung, ia pasti menekuninya sampai dalam (hanyut). Saat dia
gemar mengoleksi perangko, dia bisa mengumpulkan perangko dari berbagai negara
padahal dia saat itu masih duduk di bangku SD. Saya kadang heran bagaimana dia
bisa melakukannya. Demikian juga saat dia sedang gandrung menanam melon
di halaman sekitar rumah. Dia bisa menunggui tiap mau berangkat sekolah,
menyiraminya tanpa lupa sekali pun. Tanamannya seperti kekasih baginya. Sangat
diperhatikan dan dipelihara benar-benar, walau akhirnya ketika musim hujan
datang tanaman melon yang mulai berbuah itu mati semua karena iklim yang tidak
cocok dan serangan hama.
Demikianlah, setiap orang pasti
memiliki hobi atau kegemaran sendiri-sendiri. Dari sini kita bisa mulai
mengenali kepribadian kita secara lebih mendalam. Kita bisa menekuni bidang
yang bisa membuat kita maju dan menonjol karena di samping menyukainya, kita
juga berbakat di bidang tersebut. Ini akan sangat membantu mempercepat
perkembangan diri kita daripada kita terjun di suatu bidang yang selain tidak
kita sukai, kita juga hanya sekedar bisa.
Lalu apa yang harus kita lakukan
lebih jauh agar kita bisa menemukan potensi diri kita yang sebenarnya? Berikut
beberapa hal yang bisa kita lakukan:
1. Menemukan bakat atau talenta Anda
2. Mengasahnya
3. Mempersembahkannya untuk sesama manusia
Sehebat apa pun bakat atau talenta
yang kita miliki jika kita tidak tahu apa sebenarnya talenta yang kita punya
pasti itu tidak ada manfaatnya sama sekali. Demikian juga jika sebenarnya kita
tahu kita memiliki kelebihan di suatu bidang, namun kita tidak mau serius
mengembangkan potensi unggul kita; itu juga kurang manfaatnya. Yang ideal
adalah kita tahu apa bakat atau talenta kita, kemudian dengan sadar kita
mengasah dan melatih diri agar semua potensi tergali dan mempersembahkan
talenta kita itu untuk kehidupan ini.
Bagaimana menemukan bakat atau
talenta anda? Tentunya melalui perenunan dan pencarian diri; dengan mengenali
diri kita sendiri terlebih dahulu; dengan melakukan perjalanan ke dalam diri
dan menemukan suara kecil di hati kita. Anda pun harus menemukan tujuan
spesifik hidup anda, tentang anda ingin menjadi apa atau siapa. Berdasarkan
pengalaman pribadi, saya menghabiskan 25 tahun umur saya sebelum saya bisa
mengkristalisasi tujuan hidup saya; itupun melalui jatuh bangun, dan hingga
saat ini pun saya masih dalam taraf belajar.
Jika anda mengenali foto di atas,
pasti anda bisa menyebutkan apa kira-kira talenta yang beliau miliki dan
bagaimana beliau mendedikasikan hidupnya.
Terus terang pertanyaan sahabat saya
di atas sangat menarik bagi saya pribadi. Mungkin jika pertanyaan tersebut
ditujukan kepada pakar yang sesungguhnya maka akan dijawab dalam hitungan
menit. Tapi karena pertanyaan itu tertuju kepada sesama pembelajar kehidupan
seperti saya, maka ini juga akan memacu diri saya pribadi untuk melakukan
perjalan ke dalam diri sendiri hingga sebuah jawaban bisa saya kemukakan.
Mungkin banyak referensi yang bisa dijadikan rujukan, tapi alangkah baiknya
kita memahaminya dengan perbuatan atau pengalaman.
Namun agar lebih melengkapi, berikut
saya kutipkan penjelasan dari buku yang pernah saya baca yang semoga lebih
membuka wawasan kita tentang bakat, talenta atau kejeniusan yang ada pada diri
kita dan mungkin belum tergali. Mungkin bisa diibaratkan bahwa dalam diri kita
ada “naga yang masih tertidur”. Dan tugas kita sekarang adalah berusaha untuk
membangunkannya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar